Selasa, 30 Desember 2008

The Rhythms of Morning at Pantai Kelan

These two beaches, world famous as culinary tourism destinations focused on first-rate seafood served at an exotic venue with white sand beaches, are packed every afternoon and long into the evening.

But a bit further to the north is another beach that is equally interesting, Pantai Kelan. It's just south of Ngurah Rai International Airport and only around 15 minutes from Kuta, but not so well known by tourists'– yet. I decided to visit Kelan beach because I had heard that it is different from Kedonganan or Jimbaran Kuta, in that it's busiest in the morning, when the fishermen's activities are at their peak.

At this hour, the beach is full of fishermen involved in their work, equipped with their fishing boats, nets, and the fishing mentality. The beach itself is lovely and serene, with white sand; the nearby fish market is a bit more rowdy. Far off on the horizon are rows of fishing boats waiting their turn to come in and unload their catch, or preparing to set out again to sea. Several smaller boats can be seen returning after a night at sea to dock along the coast; when they stop, people come from the shore to bear off the catch and carry away the engines; others then drag the boats onto the shore. Next, the women remove the fish from the nets one by one and lay them on blocks of ice to keep fresh. All along the beach, one sees women walking back and forth, selling freshly caught fish from buckets they carry on their heads, stopping now and then to make a sale.

The catches from the bigger boats, which are based in several islands in Indonesia, are taken directly to the market for sale. Many varieties are available – red snapper, tuna, grouper, lobster – you name it. Buyers include the public and the owners of those seafood restaurants down the coast in Kedonganan and Jimbaran Kuta

Pantai Kelan is a perfect place to visit to see the genuine atmosphere of everyday morning life in Bali – and superbly fresh seafood!

Mengenal lebih dekat AUTORUN.INF

Autorun atau autoplay merupakan fasilitas di sistem operasi yang berfungsi menjalankan file secara otomatis ketika media seperti CD-ROM, DVD-ROM, Flash disk dan lainnya di masukkan/pasang di komputer. Sehingga ketika berbagai media tersebut dimasukkan, tanpa kita menjalankan apapun, ada program yang akan otomatis berjalan sendiri. Fitur ini biasa dimanfaatkan dalam CD Driver yang disertakan ketika membeli motherboard / VGA. Tetapi saat ini tidak dipungkiri malah dimanfaatkan sebagai media penyebar virus, terutama melalui flashdisk. Apalagi dengan penggunaan flashdisk yang sudah seperti jamur di musim hujan..

Sedangkan file Autorun.inf sendiri merupakan file yang berisi instruksi tertentu, tentang apa yang otomatis dijalankan ketika media seperti flashdisk/CD dimasukkan ke komputer. Instruksi ini dapat berupa perintah untuk menjalankan file exe.


Berbagai cara Me-nonaktifkan fasilitas Autorun di Windows

  • Menekan dan menahan tombol Shift ketika kita memasang/memasukkan Flashdisk/CD-ROM ( tidak berjalan di windows Vista).
  • Me-nonaktifkan melalui Registry
  • Memanfaatkan fasilitas gpedit.msc

Memanfaatkan fasilitas gpedit.msc

Ini bisa dilakukan untuk pengguna Windows 2000, Server 2003 dan Windows XP Professional, langkah-langkahnya sebagai berikut :

  1. Dari Start Menu > Run, ketikkan gpedit.msc lalu klik OK.
  2. Pilih Computer Configuration > Administrative Template dan klik System
  3. Di panel Settings, klik kanan Turn off Autoplay dan klik Properties ( di windows 2000, namanya Disable Autoplay)
  4. Klik Enabled kemudian pilih All drives di box Turn off Autoplay untuk mematikan fasilitas autorun di semua drive.
  5. Klik OK, dan tutup window dialog tersebut.
  6. Restart Komputer.

Untuk Pengguna Windows Vista, caranya sebagai berikut :

  1. Dari Start Menu ketikkan Gpedit.msc di box Start Search lalu tekan enter ( mungkin akan di tampilkan perintah untuk memasukkan password administrator)
  2. Di bagian Computer Configuration pilih Administrative Templates lalu pilih lagi Windows Components klik Autoplay Policies
  3. Di panel Details, double klik Turn off Autoplay
  4. Klik Enabled dan pilih All drives di box Turn off Autoplay untuk me-nonaktifkan Autorun di semua drive.
  5. Restart Komputer.
Jika cara diatas tidak berhasil menon aktfkan autorun, maka kemungkinan perlu download update sesuai dengan versi windows yang digunakan.(Tidak untuk Win ME/9x

Jumat, 28 November 2008

Penyakit pada Sistem Peredaran Darah Manusia



1.Klasifikasi talasemia

Talasemia dapat kita klasifikasikan berdasarkan jenis rantai globin apa yang terganggu. Berdasarkan dasar klasifikasi tersebut, maka terdapat beberapa jenis talasemia, yaitu talasemia alfa, beta, dan delta.

Talasemia alfa

Pada talasemia alfa, terjadi penurunan sintesis dari rantai alfa globulin. Dan kelainan ini berkaitan dengan delesi pada kromosom 16. Akibat dari kurangnya sintesis rantai alfa, maka akan banyak terdapat rantai beta dan gamma yang tidak berpasangan dengan rantai alfa. Maka dapat terbentuk tetramer dari rantai beta yang disebut HbH dan tetramer dari rantai gamma yang disebut Hb Barts. Talasemia alfa sendiri memiliki beberapa jenis.

Delesi pada empat rantai alfa

Dikenal juga sebagai hydrops fetalis. Biasanya terdapat banyak Hb Barts. Gejalanya dapat berupa ikterus, pembesaran hepar dan spleen, dan janin yang sangat anemis. Biasanya, bayi yang mengalami kelainan ini akan mati beberapa jam setelah kelahirannya atau dapat juga janin mati dalam kandungan pada minggu ke 36-40. Bila dilakukan pemeriksaan seperti dengan elektroforesis didapatkan kadar Hb adalah 80-90% Hb Barts, tidak ada HbA maupun HbF

Delesi pada tiga rantai alfa

Dikenal juga sebagai HbH disease biasa disertai dengan anemia hipokromik mikrositer. Dengan banyak terbentuk HbH, maka HbH dapat mengalami presipitasi dalam eritrosit sehingga dengan mudah eritrosit dapat dihancurkan. Jika dilakukan pemeriksaan mikroskopis dapat dijumpai adanya Heinz Bodies.

Delesi pada dua rantai alfa

Juga dijumpai adanya anemia hipokromik mikrositer yang ringan. Terjadi penurunan dari HbA2 dan peningkatan dari HbH

Delesi pada satu rantai alfa

Disebut sebagai silent carrier karena tiga lokus globin yang ada masih bisa menjalankan fungsi normal.

Talasemia beta

Disebabkan karena penurunan sintesis rantai beta. Dapat dibagi berdasarkan tingkat keparahannya, yaitu Ttalasemia mayor, intermedia, dan karier. Pada kasus talasemia mayor Hb sama sekali tidak diproduksi. Akibatnya, penderita akan mengalami anemia berat. Jika tidak diobati, bentuk tulang wajah berubah dan warna kulit menjadi hitam. Selama hidupnya penderita akan tergantung pada transfusi darah. Ini dapat berakibat fatal, karena efek sampingan transfusi darah terus menerus yang berupa kelebihan zat besi (Fe).

Mutasi talasemia dan resistensi terhadap malaria

Walaupun sepintas talasemia terlihat merugikan, penelitian menunjukkan kemungkinan bahwa pembawa sifat talasemia diuntungkan dengan memiliki ketahanan lebih tinggi terhadap malaria. Hal tersebut juga menjelaskan tingginya jumlah karier di Indonesia. Secara teoritis, evolusi pembawa sifat talasemia dapat bertahan hidup lebih baik di daerah endemi malaria seperti di Indonesia.

Uji talasemia pra-kelahiran

Wanita hamil yang mempunyai resiko mengandung bayi talasemia dapat melakukan uji untuk melihat apakan bayinya akan mederita talasemia atau tidak. Di Indonesia, uji ini dapat dilakukan di Yayasan Geneka Lembaga Eijkman di Jakarta. Uji ini melihat komposisi gen-gen yang mengkode Hb.

2.Klasifikasi Leukimia

Leukemia dapat diklasifikasikan atas dasar:

Perjalanan alamiah penyakit: akut dan kronis

Leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat, mematikan, dan memburuk. Apabila tidak diobati segera, maka penderita dapat meninggal dalam hitungan minggu hingga hari. Sedangkan leukemia kronis memiliki perjalanan penyakit yang tidak begitu cepat sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga lebih dari 1 tahun.


Kemudian, penyakit diklasifikasikan dengan jenis sel yang ditemukan pada sediaan darah tepi.

Jumlah leukosit dalam darah

  • Leukemia leukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah lebih dari normal, terdapat sel-sel abnormal
  • Leukemia subleukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah kurang dari normal, terdapat sel-sel abnormal
  • Leukemia aleukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah kurang dari normal, tidak terdapat sel-sel abnormal

Prevalensi empat tipe utama

Dengan mengombinasikan dua klasifikasi pertama, maka leukemia dapat dibagi menjadi:

  • Leukemia limfositik akut (LLA) merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun atau lebih
  • Leukemia mielositik akut (LMA) lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak.Tipe ini dahulunya disebut leukemia nonlimfositik akut.
  • Leukemia limfositik kronis (LLK) sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari 55 tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak
  • Leukemia mielositik kronis (LMK) sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi pada anak-anak, namun sangat sedikit

Tipe yang sering diderita orang dewasa adalah LMA dan LLK, sedangkan LLA sering terjadi pada anak-anak.

Patogenesis

Leukemia akut dan kronis merupakan suatu bentuk keganasan atau maligna yang muncul dari perbanyakan klonal sel-sel pembentuk sel darah yang tidak terkontrol. Mekanisme kontrol seluler normal mungkin tidak bekerja dengan baik akibat adanya perubahan pada kode genetik yang seharusnya bertanggung jawab atas pengaturan pertubuhan sel dan diferensiasi.

Sel-sel leukemia menjalani waktu daur ulang yang lebih lambat dibandingkan sel normal. Proses pematangan atau maturasi berjalan tidak lengkap dan lanbar dan bertahan hidup lebih lama dibandingkan sel sejenis yang normal.

Etiologi

Penyebab leukemia belum diketahui secara pasti, namun diketahui beberapa faktor yang dapat mempengaruhi frekuensi leukemia, seperti:

Radiasi

Radiasi dapat meningkatkan frekuensi LMA dan LMA. Tidak ada laporan mengenai hubungan antara radiasi dengan LLK. Beberapa laporan yang mendukung:

  • Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia
  • Penerita dengan radioterapi lebih sering menderita leukemia
  • Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima dan Nagasaki, Jepang

Faktor leukemogenik

Terdapat beberapa zat kimia yang telah diidentifikasi dapat mempengaruhi frekuensi leukemia:

Epidemiologi

Herediter

Penderita sindrom Down memiliki insidensi leukemia akut 20 kali lebih besar dari orang normal.

Virus

Virus dapat menyebabkan leukemia seperti retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1 pada dewasa.

Leukemia akut

Manifestasi klinik

Manifestasi leukemia akut merupakan akibat dari komplikasi yang terjadi pada neoplasma hematopoetik secara umum. Namun setiap leukemia akut memiliki ciri khasnya masing-masing. Secara garis besar, leukemia akut memiliki 3 tanda utama yaitu:

  • Jumlah sel di perifer yang sangat tinggi, sehingga menyebabkan terjadinya infiltrasi jaringan aau leukostasis
  • Penggantian elemen sumsum tulang normal yang dapat menghasilkan komplikasi sebagai akibat dari anemia, trombositopenia, dan leukopenia
  • Pengeluaran faktor faali yang mengakibatkan komplikasi yang signifikan

Alat diagnosa

Leukemia akut dapat didiagnosa melalui beberapa alat, seperti: