Minggu, 15 Maret 2009

Koloid Dalam Minuman

1. Sifat-Sifat Koloid Pada Minuman

Sifat-sifat khas koloid pada minuman meliputi :

A. Adsorbsi
Beberapa partikel koloid mempunyai sifat adsorbsi (penyerapan) terhadap partikel atau ion atau senyawa yang lain.
Penyerapan pada permukaan ini disebut adsorbsi (harus dibedakan dari absorbsi yang artinya penyerapan sampai ke bawah permukaan).
Contoh : Air kelapa yang mampu mengadsorbsi racun pada saluran pencernaan.

B. Koagulasi

Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid.
Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan. Koagulasi koloid ada dua cara, yaitu:
a. Cara mekanik, misalnya pengadukan, pemanasan atau pendinginan. Contoh: Susu kedelai merupakan koloid tetapi saat didinginkan maka terjadi endapan.
b. Cara kimia, misalnya dengan penambahan larutan elektrolit. Contoh: Penjernihan air dengan tawas pada PAM.

C. Koloid Liofil dan Koloid Liofob

Koloid ini terjadi pada sol yaitu fase terdispersinya padatan dan medium pendispersinya cairan.
Koloid Liofil:
sistem koloid yang affinitas fase terdispersinya besar terhadap medium pendispersinya.
Contoh: sol kanji, agar-agar, lem, cat
Koloid Liofob:
sistem koloid yang affinitas fase terdispersinya kecil terhadap medium pendispersinya.
Contoh: tidak ada pada minuman.

D. Koloid Pelindung
Koloid pelindung merupakan suatu sistem koloid yang ditambahkan dalam sistem koloid lainnya agar diperoleh koloid yang stabil. Contoh: Penambahan gelatin pada pembuatan es krim agar memperoleh es krim yang lembut atau mencegah pembentukan kristal es yang kasar. Contoh kedua adalah pemanbahaan kasein pada susu bubuk agar tidak menggumpal.

2. Pengelompokan Sistem Koloid

Tabel Koloid

3. Pembuatan koloid

Cara dispersi
Dengan mengubah partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid dengan cara penggilingan, cara listrik, atau peptisasi.

a. Penggilingan
Partikel padat (besar) dihancurkan atau dihaluskan menjadi partikel koloid, kemudian didispersikan ke dalam suatu cairan sehingga membentuk sol. Misalnya dalam membuat minuman kopi maka biji kopi dibuat partikel koloid baru didispersikan ke dalam air.

b. Cara Listrik (Cara Bredig)
Dua kawat logam ujungnya dihubungkan dan dicelupkan ke dalam air, kemudian di antara kedua ujung kawat tadi dialiri listrik. Karena panas, logam akan menguap dalam air dan akan mengalami kondensasi dan membentuk partikel koloid. Contoh: Tidak ada pada pembuatan minuman.
c. Peptisasi
Memecah partikel endapan yang kasar menjadi partikel koloid dengan jalan menambahkan larutan elektrolit (pada umumnya ion sejenis). Tidak ada ada pembuatan minuman contohnya.